SELAMAT DATANG DI BLOG ARSITEKTUR ENTERPRISE

Header AD

Jelang Pilkada, Kemendagri Prediksi Kondisi Politik 2020 Sangat Dinamis

Kapuspen Kemendagri, Bahtiar
Demokrasi Indonesia memiliki tren terus naik, dan di Tahun 2020 akan ada perbaikan sistem politik dan pendidikan politik yang berjalan di masyarakat sehingga di tahun mendatang kondisi politik akan sangat dinamis”, kata Plt. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar, melalui keterangan tertulis, Selasa (31/12/2019).

Nurul Qomar Sebut Kasusnya Sarat Kepentingan Politik

Nurul Qomar di Pesona Square, Depok, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).
Pelawak Nurul Qomar resmi mengajukan banding atas vonis satu tahun lima bulan yang ia terima pada 11 November 2019. Qomar dijatuhi vonis setelah dinyatakan bersalah atas kasus dugaan pemalsuan dokumen Surat Keterangan Lulus (SKL) program S2 dan S3, di Pengadilan Negeri (PN) Brebes, Jawa Tengah. Qomar mengajukan banding pada 5 Desember 2019

Gibran, Bobby dan Pertaruhan Nama Besar di Pilkada

Ilustrasi
Anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mendaftar sebagai bakal calon wali kota Solo dan calon wali kota Medan. Gibran Rakabuming Raka mendaftar melalui PDI Pejuangan, sementara Bobby Afif Nasution maju dengan jalur Partai Golkar. Di Indonesia, sudah bukan menjadi hal baru ketika ada anak, keponakan atau anggota keluarga orang ternama maju dalam ranah politik, baik di tingkat legislatif, eksekutif daerah maupun nasional. Selain Gibran dan Bobby, hal serupa juga pernah dilakukan oleh putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono saat menjajal peruntungan maju di Pilkada Jakarta 2017 silam. Lantas, seberapa besar pengaruh nama besar keluarga dalam perolehan suara? Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun menyebut nama besar keluarga bisa berpengaruh bisa juga tidak bagi si kandidat dalam sebuah pencalonan. "Jika nama besar keluarga tidak memberi pengaruh signifikan itu arttinya ada dua sebab pada keluarga besar tersebut. Pertama, karena citra keluarga besar yang sedang memburuk. Kedua, karena keluarga tersebut tidak memiliki moda sosial yang besar," jelas pria yang akrab disapa Kang Ubed itu kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2020). Ubed menyebutkan sejumlah contoh kandidat dengan latar belakang nama besar keluarga yang berhasil di sejumlah daerah. Misalnya di Banten, Makassar, Riau, NTB, Bali, Maluku, dan sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.




Jelang Pilkada, Kemendagri Prediksi Kondisi Politik 2020 Sangat Dinamis Jelang Pilkada, Kemendagri Prediksi Kondisi Politik 2020 Sangat Dinamis Reviewed by Hifni Zainul Lukman on Januari 02, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD