Arsitektur Enterprise
Enterprise architecture adalah kumpulan prinsip, metode, dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis seperti perencanaan bisnis dan operasional bisnis, sistem informasi, dan infrastruktur teknologi informasi (Surendro, 2009). Menurut The Open Group (2009) dapat disimpulkan enterprise architecture adalah blueprint organisasi yang menentukan bisnis informasi, dan teknologi yang digunakan agar tercapai misi organisasi.
TOGAF ADM The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah kerangka kerja dan metode yang diterima secara luas dalam pengembangan arsitektur perusahaan. TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana membangun, mengelola, dan mengimplementasikan enterprise architecture dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) (Surendro, 2009). ADM (Architecture Development Method) merupakan hasil dari kerja sama praktisi arsitektur dalam Open Group Architecture. ADM adalah metode generic yang berisi sekumpulan aktivitas yang mempresentasikan progresi dari setiap fase ADM dan model arsitektur yang digunakan dan dibuat selama tahap pengembangan enterprise architecture (Surendro, 2009).
ADM adalah fitur penting yang memungkinkan organisasi mendefinisikan pengelolaan kebutuhan, dimana kebutuhan bisnis, sistem informasi, dan arsitektur teknologi selalu diselaraskan dengan sasaran dan kebutuhan bisnis. Metodologi utama yang digunakan dalam melakukan penelitian mengacu kepada metode TOGAF ADM yang meliputi :
1. Preliminary Phase
Tahapan persiapan (priliminary phase) merupakan tahap awal persiapan perancangan enterprise architecture. Tahapan ini dilakukan untuk menghasilkan prinsip-prinsip arsitektur yang merupakan bagian dari kebijakan teknologi informasi organisasi yang akan mempengaruhi keseluruhan proses design.
2. Architecture Vision
Fase awal pada ADM (Architecture Development Method) yang merupakan kesempatan utama untuk menjual keuntungan dari pengembangan yang disarankan kepada pembuat keputusan enterprise sehingga memungkinkan tujuan bisnis tanggap kepada penggerak strategis, sesuai dengan prinsip dan mencapai tujuan stakeholder.
3. Business Achitecture Fase
arsitektur bisnis berisi strategi bisnis, organisasi, dan informasi aktivitas utama. Arsitektur bisnis sering diperlukan sebagai sarana untuk menunjukkan nilai aktivitas dan alur aktivitas yang akan diusulkan sesuai dengan kebutuhan stakeholder.
4. Information System Architecture
Fase arsitektur sistem informasi berfokus pada identifikasi dan penetapan pertimbangan aplikasi dan data yang mendukung arsitektur bisnis perusahaan. Fase ini melibatkan antara kombinasi arsitektur data dan arsitektur aplikasi.
5. Technology Architecture
Fase arsitektur teknologi berusaha untuk memetakan komponen aplikasi yang didefinisikan pada arsitektur aplikasi ke dalam satu set komponen teknologi yang mewakili komponen software, hardware, dan jaringan, dengan cara membeli ke pihak luar atau dikonfigurasi sendiri oleh organisasi ke dalam platform teknologi.
6. Opportunities and Solutions
Fase peluang dan solusi adalah tahap pertama yang langsung berkaitan dengan struktur bagaimana arsitektur target akan dilaksanakan. Pada fase ini akan dikonsentrasikan pada cara menyampaikan arsitektur.
Preliminary
Pada struktur organisasi sebuah perusahaan dapat menunjukkan bagian apa saja yang mewakili, apa saja yang dapat ditangani oleh perusahaan tersebut. Sehingga penentuan struktur organisasi akan sangat menentukan dalam langkah pemodelan bisnis. PT. Wonojati Wijoyo sebagai perusahaan proses bisnisnya tidak lepas dari visi dan misi perusahaan yakni meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan rentabilitas perusahaan, meningkatkan volume penjualan, mengadakan ekspansi dan perluasan usaha, mencapai laba optimal. Sehingga area fungsional utama bisa digambarkan berdasarkan konsep value chain pada gambar 2 yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Architecture
1. Jaringan Internal
Pada saat ini pertukaran data pada PT. Wonojati Wijoyo masih tergantung pada paperbased dan melalui email antar bagian. Namun dengan jaringan yang ada, dirasa tidak fleksibel dan hanya mengandalkan internet yang ada disana. Oleh sebab itu diusulkan jaringan teknologi baru, seperti pada gambar diatas yang menggambarkan jaringan usulan di PT. Wonoati Wijoyo. Pada lantai satu dan lantai dua, terhubung dengan bandwich melalui firewall dan dapat terhubung dengan server menggunakan core switch. Selanjutnya, ditambahkan disaster recovey center dimana dua lantai terhubung melalui router untuk back up data.
Solution
Pada fase ini akan dievaluasi peluang dan solusi dalam model yang telah dibangun dengan menggunakan analisa Gap. Analisa ini berfungsi untuk memetakan komponen-komponen dalam arsitektur bisnis supaya dapat ditentukan peluang dan solusinya. Peluang yaitu apa yang dapat dipakai ulang sedangkan Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Tri Agustini | 14.1.03.03.0171 Fakultas Teknik – Sistem Informasi simki.unpkediri.ac.id || 6|| solusi merupakan apa yang harus disediakan
Post a Comment